Salah Satu Penyebab Roda Belakang Pulsar Tidak Stabil…

DSCN8017

Ahaaa… Belakangan ini roda belakang Orange Juss emang agak geal geol… Mau kebengkel belum sempet, dan akhirnya tadi berhasil curi curi waktu ke bengkel juga… Meluncur ke bengkel Joker 999… Dianalisa oleh dua orang mekanik… Dicek semuanya, mulai dari arm, velg, roda, shock… Saya cuman nunggu sambil smsan dan liatin kedua Mas mekanik yang pusing mencari penyebab roda belakang yang nggak stabil/geal-geol/oleng…

Setelah cukup lama juga akhirnya ketemu penyebabnya… Yaitu tekanan shock belakang yang kiri dan kanan tidak sama…!! Pas tadi diuji, katanya shock yang sebelah kanan lebih keras dari pada yang sebelah kiri… Analisa selesai, dan disuruh ke bengkel resmi karena di Joker belum punya alat untuk mempompa shock… Ya sudah… Langsung ke bengkel resmi di Jalan Magelang…

pompa shock

Pompa shock sekalian atur shock ke yang paling tinggi… Pompa shock ternyata cuman begitu doang :mrgreen: … Seperti mompa bola… Sayang batre kamera pas abis… Nggak ada fotonya… Atur shock ke yang lebih tinggi sekalian… Padahal awalnya yang diatur pada pertengahan udah agak jinjit… Ini malah ditambah tinggi… Tak apa lagh… Biar seperti naik KLX… Tinggiii… Dan yang ini ternyata juga cuman sepele… Modal kunci apa nggak tau namanya… Terus diputer-puter… Jadi deh… Glodaagghhhhh… Padahal bayangan saya harus bongkar semuanya… Ternyata tidak…

Selesai, bayar dan pulang… Total cuma 20rebu… Dan ban belakang nggak oleng lageeeee… o/

Kasih jempol buat mekanik Joker 999… Analisa yang tepaattt…!!

Bagikan artikel:
Avatar of Ardian

LajuMotor.com merupakan website seputar dunia otomotif roda dua maupun roda empat Indonesia maupun dunia...

7 thoughts on “Salah Satu Penyebab Roda Belakang Pulsar Tidak Stabil…”

  1. kang itu pulsarnya 180 atau 220??
    soalnya punya saya 220 dan waktu di beres sby katanya pulsar 220 dan 180 tidak bisa diisi… sudah paten dari sananya.. 🙁

    Reply
    • Kalau utk bearing / laher ban belakang pulsar 220, kode-nya 6202, 6302, bisa juga dibeli di bengkel motor biasa.

Leave a Comment