Hindari Sumpah Serapah di Jalan Raya…

jember lumajang
Berusaha menikmati perjalanan walaupun udah pegel karena ga sampe sampe… 🙄

Yeah… Saat di jalan raya tentunya kita berjumpa dengan berbagai macam karakter sesorang… Apalagi kalau di kota kota besar, semakin banyak tingkah laku orang yang mungkin bisa dijumpai sehari hari… Tentu banyak pengguna jalan dengan sifat masing masing bertemu dengan kita dalam suatu titik… Ada yang biasa saja, sampai ada yang mungkin membuat kita sedikit jengkel dengan tingkah laku di jalannya… Yoi, tidak sedikit memang tingkah laku sesorang di jalanan yang membuat emosi kita menjadi memuncak… Apalagi dari tahun ke tahun pertumbuhan pengguna jalan raya semakin bertambah banyak… Berbanding lurus dengan semakin banyaknya kendaraan pribadi yang berhasil terjual…

Dengan semakin bertambahnya pengguna jalan tiap harinya tentu lebih membuat kita untuk menjadi lebih sabar menghadapi kondisi jalan yang semakin hari semakin semrawut… Ya, semakin hari kondisi jalanan memang semakin semrawut dengan berbagai macam karakter pengguna jalan itu tadi… Yang bikin tambah puyeng tentunya perilaku pengguna jalan yang seenaknya saja dan merasa paling benar…

Berhubung jalanan macet maka trotoarpun disikat oleh para pengguna sepeda motor… Atau tanda larangan berputar arah ditrabas begitu saja oleh para pengguna jalan lain… Belum lagi kondisi tiap bertemu dengan traffic light… Klakson bersaut sautan ketika counter down masih menunjukan kurang dari lima detik… Tidak jarang orang yang dengan sabarnya menunggu lampu merah berganti hijau terpancing emosinya ketika diklakson dari arah belakang saat lampu masih dalam keadaan merah… “Guoblok…!!” Sebuah kata yang singkat dan terdengar kasar terlontar dari salah seorang pengendara yang awalnya sabar menanti lampu berubah jadi hijau… Sebuah cacian dan sumpah serapah bagi para pengendara lain yang dengan entengnya memencet klakson untuk mempengaruhi pengendara lain di depan agar segera bergerak…

sumpah serapah di jalan
Dari pada stress kena macet, mending nonton orang kena macet sambil ngobrol sama orang mancing…

Tentunya kita tidak ingin ketika di jalan mendapatkan sumpah serapah dari pengendara lain… Menghindari gaya berkendara yang grusah grusuh alias tergesa gesa adalah salah satu hal yang dapat kita nikmati dalam menjalani rutinitas sehari hari… Tetap taat aturan demi keselamatan kita sendiri dan orang lain…

Itu hanya salah satu contoh sumpah serapah yang pernah saya temui di jalanan di Indonesia… Ada juga sumpah serapah yang lebih mengerikan ketika seseorang (termasuk saya) melihat gaya berkendara orang lain yang memang menurut saya sangat menjengkelkan… Lalu lintas sedang ramai ramainya karena jam pulang kerja plus kondisi jalan berada tepat di samping perumahan yang otomatis membuat semakin riuh… Ada satu pemotor yang dengan gaya berkendara seenaknya sendiri… Bleyer bleyer dengan motor kecilnya yang dimodifikasi dengan kanlpot after market… Gaya berkendara selap selip dengan begitu arogannya main hard braking plus dengan gerakan tubuh pontang panting ke kiri dan kanan layaknya seseorang yang sedang melewati ranjau di tengah aspal jalanan…

Hindari Sumpah Serapah di Jalan Raya…

“Wong iku nek jungkel tak sokorno…!!” Tentunya kita ga ingin mendapatkan sumpah serapah seperti itu dari pengguna jalan lain… Ya kita tentu harus berperilaku baik di jalan… Mulai dari mematuhi rambu lalu lintas sampai berkendara dengan baik… Buru buru karena jalanan macet…?? Bisa berangkat lebih awal agar tetep bisa menikmati perjalanan… Yoi, sudah menjadi rutinitas kita sehari hari untuk bergelut dengan yang namanya jalan raya ya mau bagaimana lagi… Tidak ada pilihan lain selain berusaha menikmati perjalanan… Hidup ini terlalu singkat kalau hanya untuk menerima sumpah serapah dari orang lain… Atau kalau kepengen cepet ya belajar ilmu teleportasi sana 😆 … Hasta mañana…

Bagikan artikel:
Avatar of Ardian

LajuMotor.com merupakan website seputar dunia otomotif roda dua maupun roda empat Indonesia maupun dunia...

4 thoughts on “Hindari Sumpah Serapah di Jalan Raya…”

  1. Untuk menghindari hal macam itu kembali ke diri kita. KESADARAN. Kalau saya lebih memilih berangkat-pulang di jam yang sepi. berhubung emang kerjaan saya butuh jam lebih pagi, berangkat jam 5, pulangnya jam 1 atau 2 siang. sama-sama sepi.
    kalo klakson jelang lapu merah habis sih sering, kadang yang salah bukan selalu yang klakson, tapi yang di depan kadang juga gak fokus liat hitungan lampu merah, udah angka 2 tetep aja gak sap-siap “ngegas” :p hehee
    Kalo liat bahasanya khas “jowo asli” hahaha 😀 lek tibo yowes bahno ta Mas.. salahe dhewe
    😀 hehee

    Reply

Leave a Comment